Powered By Blogger

Selasa, 03 Januari 2017

Pakaian Adat Kepulauan Riau

            Baiklah, kita sekarang menuju ke-pulau seberangnya, kepulauan riau adalah salah satu provinsi hasil pemekaran dari provinsi riau pada 24 September 2002 lalu. Letak daerahnya yang sangat strategis dalam jalur pelayaran pada masa silam membuat provinsi ini memiliki budaya yang sangat beragam hasil akulturasi budaya melayu sebagai penduduk lokal dan para pendatang.kepulauan riau juga dikenal sebagai tempat “black market” karena lokasinya yang langsung berseberangan dengan negara singapura. Tetapi, disini kami tidak membahas tentang hal itu. Karena diluar dari pembahasn blog kita.kita kali ini akan mebahas pakain adat mereka.
           Pakaian Adat Kepulauan Riau Kebaya Labuh dan teluk belanga sebetulnya bukan satu-satunya pakaian adat Kepulauan Riau yang dapat kita temukan. Ada banyak jenis pakaian daerah lainnya yang akrab dengan budaya masyarat kepulauan Riau. Beberapa di antaranya yaitu baju kurung keke, baju gunting cina, baju telepuk, dan lain sebagainya.




            Pakaian Adat Kepulauan Riau Kebaya labuh dan teluk belanga sengaja dipilih sebagai ikon pakaian adat Kepulauan Riau karena ada beberapa keunikan dan nilai tambah yang dimilikinya. Selain itu, kedua pakaian ini memang merupakan pakaian yang sudah umum dikenakan masyarat Melayu yang mendiami pulau-pulau di provinsi ini sejak masa silam. Nah, berikut ini kita akan membahas secara lengkap kedua pakaian tersebut.

1. Pakaian Kebaya Labuh untuk Wanita
             Pakaian kebaya labuh adalah pakaian adat Kepulauan Riau yang hanya khusus dikenakan oleh para wanita dalam upacara adat atau kegiatan resmi lainnya. Bentuk pakaian ini sama seperti kebaya pada umumnya. yang membedakannya hanya terletak pada ukurannya yang lebih panjang menjuntai hingga ke bawah lutut. Desain kebaya labuh sangat sederhana, bagian depan kebaya dikaitkan dengan peniti atau kancing sebanyak 3 buah. Jumlah kancing yang hanya sedikit membuat bagian bawahnya terlihat lebih melebar dan terbuka.



             Baju Adat Kepulauan Riau Kebaya labuh dipadukan dengan bawahan berupa kain batik cual yang dibalutkan di pinggang. Selain itu, selendang dan beberapa aksesoris lainnya seperti kembang goyang untuk hiasan rambut yang disanggul serta kerudung. Selain sebagai simbol pakaian adat Kepulauan Riau, kebaya labuh hingga saat ini juga masih sering digunakan dalam upacara pernikahan adat oleh para mempelai atau pengantin wanita. Untuk pengantin, bahan pembuatan kebaya ini biasanya adalah kain sutra China atau kain dengan kualitas tinggi lainnya.

2. Pakaian Teluk Belanga untuk Pria
             Jika kebaya labuh dikenakan oleh para wanita melayu kepulauan Riau, maka pakaian teluk belanga berarti dikhususkan hanya untuk para pria. Pakaian teluk belanga sebetulnya adalah pakaian pria Melayu yang juga dijadikan ikon pakaian adat Riau, Jambi, dan sekitarnya. Namun, terlepas dari itu ada keunikan khas tersendiri dari pakaian teluk belanga dari kepulauan Riau.



             Pakaian Adat Kepulauan Riau Teluk belanga khas kepulauan Riau memiliki bermotif polos dengan warna yang tidak mencolok seperti hitam atau abu-abu. Warna pakaian dan celana panjang sebagai bawahan adalah sama. Sementara di antara keduanya, terdapat aksesoris berupa kain sarung yang dipakai sebatas lutut. Aksesoris untuk melengkapi pakaian adat Kepulauan Riau khas laki-laki tidaklah banyak, yaitu hanya penutup kepala bernama tanjak yang terbuat kain songket segi empat yang diikat sedemikian rupa atau sebuah peci (songkok). Penggunaan tanjak biasanya hanya saat ada upacara resmi seperti kenduri atau acara-acara adat yang lain. Sementara untuk keseharian, songkoklah yang dipilih.
            Nah, demikianlah penjelasan mengenai pakaian adat Kepulauan Riau, nama, gambar, dan keterangannya. Saat ini, pakaian-pakaian tersebut masih tetap ada dan terjaga karena terus dilestarikan oleh generasi muda. Semoga pembahasan ini dapat menambah wawasan pengetahuan budaya kita. Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar